Yogyakarta, 11 November 2025 — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh peserta didik SMA Negeri 6 Yogyakarta pada ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) Tingkat Nasional 2025. Tim penelitian bidang Ilmu Pengetahuan Terapan (IPT) berhasil meraih Medali Perunggu melalui inovasi penelitian bertema teknologi ramah disabilitas.
Kegiatan OPSI 2025 resmi dibuka oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) bekerja sama dengan Universitas Surabaya (Ubaya) di Ubaya Sports Center, Kampus Tenggilis, pada Selasa (11/11/2025). Ajang bergengsi ini diikuti oleh 284 peserta dari seluruh Indonesia, terdiri atas 139 peserta jenjang SMP/MTs/sederajat dan 145 peserta jenjang SMA/MA/SMK/MAK/sederajat, mewakili 20 provinsi dan 2 Sekolah Indonesia Luar Negeri.
Pelaksanaan OPSI berlangsung pada 10–16 November 2025, di mana para peserta mempresentasikan sekaligus memamerkan hasil penelitian mereka dalam tiga bidang lomba, yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Terapan (IPT), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Prestasi Tim SMA Negeri 6 Yogyakarta
Dalam kompetisi tingkat nasional tersebut, tim SMA Negeri 6 Yogyakarta yang beranggotakan: Revalina Marbun (XI F3) dan Kayra Naurin Aqueeni (XI F3) berhasil meraih Medali Perunggu pada bidang Ilmu Pengetahuan Terapan (IPT) melalui penelitian berjudul:
“Enviro AI: Smart Device untuk Mengarahkan dan Mencegah Kecelakaan bagi Tunanetra Berbasis Machine Learning dengan Emergency Notification.”
Penelitian ini merupakan inovasi teknologi berupa kalung pintar yang dirancang untuk membantu meningkatkan mobilitas dan keselamatan penyandang tunanetra.
Inovasi Teknologi: Kalung Pintar untuk Tunanetra
Dalam penjelasannya, Muhammad Faisal, S.Pd., guru Biologi selaku pembimbing, menyampaikan bahwa penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan nyata penyandang tunanetra berdasarkan hasil analisis bersama mitra, yaitu Yaketunis (Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Indonesia).
Kalung pintar yang dikembangkan memiliki beberapa sistem utama, yaitu:
1. Deteksi Halangan Berbasis Kamera & Machine Learning
Perangkat dilengkapi kamera yang mampu mendeteksi halangan di depan pengguna. Ketika terdeteksi pohon, tiang, kendaraan, atau objek lain, perangkat memproses visual dan memberikan peringatan suara, misalnya:
“Awas, di depan ada pohon.”
Fitur ini dirancang untuk membantu mencegah kecelakaan saat pengguna beraktivitas di luar ruangan.
2. Sistem Emergency Notification
Apabila pengguna tetap mengalami kecelakaan, perangkat secara otomatis akan:
mendeteksi kondisi jatuh,
mengirim notifikasi darurat,
mengirimkan lokasi GPS terakhir,
kepada kerabat atau pendamping melalui pesan WhatsApp. Dengan demikian, alat ini memberikan perlindungan menyeluruh bagi penyandang tunanetra, mulai dari pencegahan kecelakaan hingga penanganan situasi darurat.
Apresiasi untuk Tim Peneliti
SMA Negeri 6 Yogyakarta menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada:
Revalina Marbun dan Kayra Naurin Aqueeni sebagai peserta didik berprestasi,
Muhammad Faisal, S.Pd. selaku guru pembimbing,
serta seluruh pihak yang telah mendukung proses penelitian dan pelaksanaan OPSI 2025.
Prestasi ini menjadi bukti bahwa peserta didik SMA Negeri 6 Yogyakarta mampu berinovasi sekaligus memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Penulis: Mohamad Budi Hardyantoni
EN
ID