Membuka Web SMAN 6 Yogyakarta, Menembus Ruang dan Waktu
St. Kartono
Mengulik laman web suatu sekolah lazim saya lakukan sebelum berkunjung atau hadir secara nyata di pelatarannya untuk keperluan belajar bersama para guru di sana. Saya kegirangan ketika menemukan web sekolah yang menyajikan pernak-pernik pemiliknya. Sekilas sejarahnya, nilai-nilai yang diperjuangkan, berbagai kegiatan murid dan guru, atau fasilitas yang disediakan pun dapat dieja dari ruang yang berjarak. Saya dimudahkan untuk mengenalnya.
Dengan mengulik web sekolah, saya merasa kenal, tidak merasa asing, merasa tahu, pun tinggal mencocokkan yang senyatanya ketika masuk area sekolah. Sebaliknya tidak sedikit sekolah yang memiliki web, tetapi belum dioptimalkan, bahkan jarang diperbarui. Artinya, web yang jarang diperbarui tak ubahnya sekadar museum, penyimpan kekayaan di masa lalu.
Saya pun kegirangan ketika membuka web SMAN 6 Yogyakarta, menemukan informasi kekayaan sebuah sekolah yang dibarui. Yang lebih menarik lagi, web ini didedikasi untuk membangun komunitas yang mewadahi warga sekolah – siswa, guru, pegawai - dan alumni untuk berinteraksi dengan media ini. Pemutakhiran sajian web berarti ada kesadaran bahwa media ini sangat penting di zaman kini. Media ini menjadi sarana untuk membuka diri dan menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa SMAN 6 selalu bergerak maju.
Lewat web SMAN 6 Yogyakarta, pengunjung diajak menembus ruang dan waktu. Pengunjung sangat mungkin akan berminat dengan model pendidikannya, terinspirasi prestasi-prestasi murid dan gurunya, bahkan calon orang tua siswa pun menjadi yakin jika menjadikan pilihan sekolah bagi anak-anaknya. Para alumni dan pemerhati pun dapat berbagi inspirasi di media ini.
Selamat merajut sejarah bersama web yang terus dibarui dan sukses SMAN 6 Yogyakarta. Saya ikut bangga pernah menyekolahkan putri saya di sini.
*St. Kartono – Kolumnis Pendidikan dan Anggota Komite Sekolah SMAN 6 Yogyakarta.