Duapuluh tiga siswa, dua guru, dipandu BMEE tepat 15 sampai 26 April 2024 lalu mengunjungi tiga negara Eropa yaitu Belanda, Jerman dan Prancis. Program mandiri ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang berharga siswa studi di luar negeri, membuka wawasan budaya global dan karier Impian.
University of Amsterdam dan TU Eindhoven merupakan destinasi universitas di Belanda. Bertemu dengan mahasiswa Indonesia di univ riset terbesar Belanda peringkat 75 menurut QS World University memberi gambaran riil tantangan, kemudahan dan keunggulan belajar di Eropa. Fasilitas dan kemajuan teknologipun secara gamblang dijelaskan sambil berkeliling lingkungan kampus Teknik ini.
Hari kedua di negara yang hamper 30% warga negaranya bersepeda ini rombongan mengunjungi Pius X College. Di SMA yang terletak Bladel (provinsi Brabant Utara) ini, rombongan SMAN 6 Yogyakarta mempresentasikan keunggulan Namche, kota Yogyakarta dan melakukan pentas budaya Indonesia. Workshop kelas seni musik, video dan workshop lukis interaktif menambah akrab suasana.
Pengalaman Belanda diakhiri dengan mengunjungi satu taman bunga paling spektakuler di dunia Keukenhof. Taman ini membuka gerbangnya untuk umum hanya selama delapan minggu setiap tahunnya, biasanya dari akhir Maret hingga pertengahan Mei.
Tour dilanjutkan ke kota Berlin dengan menggunakan , dan menelusuri kota Berlin itu seperti sedang di kelas Sejarah setiap sudutnya kita bisa membaca catatan masa lalu. Tentang Jerman. Tentang dunia. Dari mulai cerita robohnya tembok Berlin, Berlin Cathedral, Lustgarten, Altes Museum, dan Neue Wache Brandenburger Tor dan Reichstag / Bundestag,
Menyempatkan mengunjungi Freie Universitat Berlin dan Technische Universitat Berlin Nizar salah satu siswa SMAN 6 Yogyakarta berkomentar, “Saya tertarik untuk kuliah di Freie Universitat Berlin karena biaya hidup dan sarana prasarana disana diatur dengan baik”.
Negara Prancis menjadi tujuan selanjutnya, siswa mengunjungi landmark Kota Paris seperti Menara Eiffel, Katedral NotreDame, Musée du Louvre Louvre, Arc de Triomphe dan Sacré – couer. “Kegiatan ini merupakan pengalaman yang berharga bagi kami, khususnya siswa SMAN 6 Yogyakarta. Banyak yang kami kagumi disana, namun kami juga tetap bersyukur hidup di Indonesia” tutur Bu Hajar selaku Kepala SMAN 6 Yogyakarta. Program ini akan menjadi program tahunan rutin sekolah karena dinilai sangat bermanfaat bagi siswa. (Hajarwati/KS)