Yogyakarta — Setelah vakum selama kurang lebih tujuh tahun, SMA Negeri 6 Yogyakarta kembali mengibarkan semangat kedisiplinan dan kebangsaan melalui keikutsertaannya dalam Lomba Baris-Berbaris (LBB) Pelajar Kota Yogyakarta Tahun 2025. Ajang bergengsi ini menjadi momentum kebangkitan Satwirajaya, satuan baris-berbaris kebanggaan SMA Negeri 6 Yogyakarta.
Lomba LBB Pelajar Kota Yogyakarta 2025 diikuti oleh 113 peleton dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD/MI hingga SMA/SMK/MA. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, 24–26 Oktober 2025, dengan pembagian jadwal: jenjang SD/MI pada Jumat, SMP/MTs pada Sabtu, dan SMA/SMK/MA pada Minggu.
Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, di Lapangan Parkir Barat Stadion Mandala Krida, dan diselenggarakan oleh Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Yogyakarta sebagai bagian dari subprogram Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kota Yogyakarta.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota menekankan bahwa kegiatan LBB tidak hanya menjadi ajang adu keterampilan baris-berbaris, tetapi juga wadah pembentukan karakter generasi muda.
“Kami dari Pemerintah Kota Yogyakarta sebetulnya lebih berharap tidak hanya sebagai ajang untuk menjadi juara, tapi lebih pada pendirian disiplin dan pembentukan karakter. Dengan berbaris, anak-anak kita dilatih memiliki kedisiplinan tinggi, sportivitas, dan rasa kebersamaan,” ujar Wawan Harmawan.
Kebangkitan Satwirajaya SMA Negeri 6 Yogyakarta
SMA Negeri 6 Yogyakarta mengirimkan dua peleton inti dalam ajang ini, yakni Peleton Putra berjumlah 33 anggota dan Peleton Putri berjumlah 35 anggota. Kedua peleton tampil dengan penuh semangat, menampilkan kekompakan, kerapian, dan kedisiplinan tinggi yang mencerminkan semangat juang Satwirajaya.
Hasil yang diraih pun membanggakan. Danton Putra SMA Negeri 6 Yogyakarta berhasil meraih peringkat ke-2 terbaik, sementara Danton Putri menempati peringkat ke-6 terbaik. Untuk kategori peleton, tim putri berhasil masuk 10 besar, dan tim putra berada di peringkat ke-13 — pencapaian luar biasa bagi tim yang baru kembali berlaga setelah sekian lama.
Dalam lomba ini, setiap jenjang pendidikan memperebutkan lima kategori juara, yaitu Juara 1, Juara 2, Juara 3, Juara Harapan 1, dan Juara Harapan 2, serta penghargaan khusus Danton Terbaik di tiap jenjang.
“Sudah sekitar tujuh tahun SMA 6 tidak ikut lomba LBB. Tahun ini kami kembali ikut bukan hanya untuk berkompetisi, tetapi juga untuk membangkitkan kembali nama Satwirajaya, agar lebih dikenal dan dihargai sebagai bagian dari semangat kebangsaan siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta,” ungkap salah satu perwakilan tim Satwirajaya.
Latihan, Pembinaan, dan Regenerasi
Proses persiapan tim Satwirajaya dilakukan dengan serius dan penuh komitmen. Latihan rutin dibimbing oleh pelatih internal dari kelas XI, beberapa di antaranya merupakan anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kota dan Provinsi Yogyakarta. Selain itu, pelatihan juga melibatkan alumni SMA Negeri 6 Yogyakarta yang tergabung dalam Purna Paskibraka Kota dan Provinsi Yogyakarta, yang dengan penuh semangat turut membimbing adik-adik kelasnya.
Sebagian besar anggota peleton merupakan siswa kelas X, dengan sekitar 5% anggota peleton putra dan 10% anggota peleton putri berasal dari kelas XI. Komposisi ini menunjukkan adanya regenerasi yang kuat di tubuh Satwirajaya — bukti nyata semangat LBB terus diwariskan dari generasi ke generasi.
“Harapan kami, kegiatan LBB di SMA 6 ini tidak hanya sekadar dihidupkan kembali, tetapi juga terus dilanjutkan setiap tahun sebagai wadah pembentukan karakter disiplin, tangguh, dan cinta tanah air bagi siswa,” pungkas salah satu pelatih Satwirajaya.
Penulis: Mohamad Budi Hardyantoni
EN
ID