Rabu (23/3) lalu SMA Negeri 6 Yogyakarta mengadakan study tiru ke SMA Negeri 1 Karangmojo Gunung Kidul dan juga SMA Negeri 3 Surakarta. Study tiru ini diikuti oleh Kepala Sekolah, wakil-wakil kepala sekolah serta beberapa guru dan karyawan SMA Negeri 6 Yogyakarta yang nantinya akan menjadi komite penggerak. Komite penggerak ini berisi guru-guru perwakilan dari rumpun bidang study dan juga guru BK.
Hal ini dikarenakan dalam program sekolah penggerak guru Bimbingan Konseling akan perpengaruh besar, karena siswa-siswa akan mendapatkan assessment diagnostic. Atau tes yang dilakukan untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik sehingga nantinya pembelajaran dapat dirancang sesuai kompetensi maupun kebutuhan siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali sebanyak mungkin informasi tentang sekolah penggerak guna mempersiapkan warga sekolah menuju ke sekolah penggerak yang nantinya akan dimulai pada tahun ajaran baru 2022/2023. Artinya nantinya pada tahun ajaran baru sekolah yang berada di Jl. C Simanjuntak nomor 2 Yogyakarta ini sudah menggunakan kurikulum merdeka belajar untuk siswa baru dan juga kurikulum 2013 untuk anak kelas XI dan XII.
SMA Negeri 1 Karangmojo dipilih dalam kunjungan studi tiru ini dikarenakan sekolah ini merupakan sekolah dengan basis kewirausahaan yang notabennya sama dengan SMA Negeri 6 Yogyakarta. Selain itu SMA Negeri 1 Karangmojo merupakan sekolah penggerak angkatan pertama di Daerah Istimewa Yogyakarta Yogyakarta. “sebenarnya yang mau dicari atau diambil dari kunjungan study tiru ke SMA Negeri 6 Yogyakarta, adalah ilmunya bagaimana sekolah tersebut mengembangkan diri sebagai sekolah penggerak. Itu yang akan kita tiru atau ambil ilmunya.” Ujar wakil kepala sekolah SMA Negeri 6 Yogyakarta bagian Kehumasan Ibu Andriyani Tri Wulandari, M.Pd.
Selain SMA Negeri 1 Karangmojo dalam kegiatan study tiru ini juga menggunjungi salah satu sekolah yang berada di kawasan Surakarta yakni SMA Negeri 3 Surakarta. Hal ini dikarenakan sekolah tersebut memiliki kesamaan atau setipe dengan SMA Negeri 6 Yogyakarta. Kesamaan tersebut diterletak pada siswa atau alumninya banyak yang melanjutkan ke perguruan tinggi negeri setiap tahunnya. Alumni SMA Negeri 6 Yogyakarta pula hampir 75% setiap tahunnya pasti melanjutkan ke perguruan tinggi negeri baik melalui jalur SNMPTN undangan, tulis maupun ujian madiri.
Kegiatan ini menghasilkan gambaran dan wawasan mendalam tentang gambaran sekolah penggerak yang diterapkan oleh 2 sekolah yang dikunjungi itu. Hasil kegiatan ini nantinya akan diimbaskan pada bapak/ibu guru karyawan SMA Negeri 6 Yogyakarta. Kegiatan pengimbasanpun diadakan pada tanggal 25 Maret 2022. Melalui study tiru ini diharapkan SMA Negeri 6 Yogyakarta siap menuju sekolah penggerak untuk periode ajaran tahun 2022/2023 nantinya. “Menurut saya, kemarin itu study tiru sangat-sangat efektif untuk sekolah kita” ujar Ibu Andriyani.